I) Pendahuluan
Sesudah
perang dunia ke II, Amerika Serikat menugaskan David Lilental untuk mengepalai
Komisi Energi Atom yang baru. Liliental mengumpulkan sekelompok orang yang
sangat berpengaruh serta para tokoh yang termahsyur. Kelompok individu yang sangat
berbeda ini akan memiliki agenda yang sangat padat, mereka tidak sabar untuk
memulainya. Selain itu, pers juga terus mendesak.
Tetapi,
Liliental justru meluangkan waktu untuk beberapa minggu memperkenalkan
masing-masing anggota, minat, harapan dan cita-cita, latar belakang serta
paradigma mereka. Ia memfasilitasi interaksi untuk menciptakan ikatan yang kuat
antara orang-orang itu. Dengan apa yang ia lakukan, Liliental dikecam
habis-habisan karena dianggap melakukan hal yang tidak “efisien”.
Namun
hasil akhirnya justru kelompok ini menjadi erat terjalin bersama, sangat
terbuka satu sama lain, sangat kreatif dan sinergistik. Hingga akhirnya tim
Liliental mampu menunjukan hasil kerja yang memuaskan pemerintah Amerika
Serikat. Apa kunci keberhasilan Liliental? Kemampuan mencipatakan energi.
II) Pengertian
Sinergi
adalah suatu istilah yang digunakan untuk menjelaskan suatu situasi saat
entitas yang berbeda bekerja sama secara menguntungkan untuk satu hasil akhir.
Secara sederhana, sinergi adalah saling mengisi dan melengkapi perbedaan untuk
mencapai suatu tujuan akhir. Secara sederhana, hal tersebut berarti keseluruhan
dari sinergi akan lebih besar dari penjumlahan dari masing-masing bagian.
Sinergi bukan kompromi sinergi tidak
sama dengan kompromi. Dalam kompromi, pihak-pihak yang terlibat harus
mengorbankan sebagian dari tujuan agar bisa saling bekerja sama. Ber-Sinergi berarti Saling Menghargai Perbedaan
Ide, Pendapat dan bersedia saling berbagi. Ber-Sinergi tidak mementingkan
diri sendiri, namun berpikir menang-menang dan tidak ada pihak yang dirugikan
atau merasa dirugikan. Ber-Sinergi bertujuan memadukan bagian-bagian
terpisah.
Tips Membangun Sinergi :
Sinergi adalah proses yang harus dilalui masing-masing pihak, yang mana
perlu waktu dan konsistensi. Hal-hal yang perlu dilakukan untuk membangun
Rasa Saling Percaya sehingga Sinergi terbangun sebagai Kerjasama Kreatif
diantaranya:
- Berbuatlah kepada orang lain sebagaimana Anda ingin diperlakukan orang lain
- Jangan menilai buruk terhadap pihak lain
- Jangan memberikan Janji yang Anda tak yakin memenuhinya
- Jangan mengecewakan harapan orang lain
Mewujudkan Sinergi adalah Keberhasilan Bersama yang terbina dari
Kebiasaan. Mewujudkan Sinergi bukan berarti ber-Kompromi di tengah,
melainkan mencari alternatif ketiga dan mencapai puncak. Sinergi adalah
perbedaan bukan persamaan. Sinergi akan membangun Kerjasama-kerjasama
Kreatif dengan cara menghormati perbedaan, membangun kekuatan dan
mengkompensasikan kelemahan.
Di dunia pemberdayaan sumber daya
manusia, fenomena ini memperjelas bahwa penguasaan hard skill saja
tidak lah cukup. Setiap orang perlu meningkatkan kemampuan soft skillnya.
Soft skill seseorang yang diaplikasikan dengan baik dapat mempengaruhi
penilaian atasan meskipun kemampuan hard skill belum sebaik yang
diharapkan. Penguasaan soft skill selalu lebih memberi pengaruh
positif terhadap karir. Pertanyaannya, jika memang soft skill
benar-benar begitu pentingnya, mengapa banyak orang enggan menguasai soft skill?
Jelas sekali di sini bahwa bagi sebagian besar orang soft skill masih
dianggap tidak terlalu penting.
Hard skill adalah kemampuan yang biasa dipelajari di sekolah atau universitas
yang memiliki tujuan untuk meningkatkan kemampuan intelektual yang berhubungan
dengan pekerjaan teknis operasional. Sedangkan Soft skill,
umumnya orang berpikir bahwa keterampilan ini merupakan keterampilan hidup
untuk menjadi seseorang yang ber-“kepribadian”. Seorang yang hangat
dan lembut, penuh tata krama, apik bertutur kata, dll. Kenyataannya hal-hal itu
adalah sebagian kecil saja tentang soft skill, karena sejatinya dengan
keterampilan ini memungkinkan Anda jadi lebih efektif menggunakan kemampuan
teknis dan pengetahuan faktual tadi.
Soft skill meliputi keterampilan-keterampilan yang bersifat interpersonal dan
intrapersonal. Interpersonal misalnya kemampuan bersosialisasi, beradaptasi dan
berkomunikasi. Intrapersonal meliputi keterampilan mengelola perasaan,
berefleksi, mengkoreksi diri dan melakukan self talk. Sejatinya
cakupan soft skill sangat luas meliputi kemampuan dan sifat-sifat
manusia seperti: kesadaran diri, dapat dipercaya, berhati nurani, mampu
beradaptasi, berpikir kritis, bersikap, berinisiatif, berempati, percaya diri,
berintegritas, kontrol diri, kesadaran berorganisasi, bersahabat,
berpengaruh, berani ambil resiko, bisa selesaikan masalah, punya jiwa pemimpin,
memiliki manajemen waktu, dan beberapa yang lain.
Bayangkan bila semua soft skill
itu diaplikasikan. Keterampilan berharga ini akan melengkapi hard skill
Anda. Sinergi di antara keduanya akan sangat penting dan dampaknya dahsyat bagi
kesuksesan di dunia kerja yang keras dan kompetitif. Anda boleh saja memiliki
semua keahlian teknis terbaik, tetapi jika Anda tidak dapat mempromosikan
ide-ide Anda, bersosialisasi dengan target marketing Anda, atau menuntaskan
tugas proyek Anda tepat waktu, Anda dipastikan akan meraih kegagalan karir. Misalnya, untuk
menghabiskan satu minggu masa liburan anak-anak, Bu Siska ingin mengajak keluarganya
pergi kepegunungan yang berhawa dingin dan pemandangan indah , sedangkan suami
dan anak-anak ingin berlibur ke pantai
untuk berenang dan melakukan berbagai olah raga air yang mereka sukai.
Dengan
kompromi, diputuskan bahwa liburan kali ini, Bu Siska terpaksa dengan berat
hati harus mengalah mengikuti kemauan suami dan anak-anak, sedangkan masa
liburan berikutnya, suami dan anak-anak mengikuti Bu Siska untuk berlibur
kepegunungan. Dalam hal ini baik Bu Siska maupun pihak suami dan anak-anak harus bersedia berkorban agar tetap dapat
menjalin hubungan yang baik. Namun dengan sinergi, bisa dicari alternatif yang
lebih kreatif, yaitu berlibur ke daerah pantai yang berhawa dingin dengan latar
belakang pegunungan, atau ke daerah pegunungan yang menyediakan berbagai olah
raga air.
III) Manfaat
Jika
digunakan dalam penerapan bisnis berarti suatu tim kerja akan memberikan hasil
yang lebih baik dari pada jika setiap orang bekerja untuk tujuan yang sama
tetapi secara individual. Diawali dengan tahap pengenalan pribadi dan sesama
anggota, lalu ada tahap konflik dan perbedaan pendapat. Kemudian terjadi proses
saling memahami dan penyesuaian pribadi yang dilanjutkan dengan kemapuan untuk
saling mengisi dan sinergi. Ketika seorang merasa lemah, maka anggota tim yang
lain akan dapat menolong. Itulah keunggulan sebuah sinergi tim kerja yang
dibangun dengan sinerrgi.
Contoh, Tim Marketing dan Tim Promotion bergabung
dalam suatu event New Product Launch di sebuah Mall, yang mana dengan
bergabungnya mereka, anggota Tim Marketing dapat menjual product baru melalui
brosur dan leaflet yang disiapkan Tim Promotion.
Hasilnya tentu lebih maksimal dibandingkan berjalan sendiri-sendiri pada event
yang berbeda.
Ada beberapa faktor yang
mendasari dibentuknya team work:
1.
Pemikiran dua orang atau lebih
cenderung lebih baik daripada pemikiran satu orang saja.
2.
Konsep sinergi, yaitu bahwa hasil
tim jauh lebih baik daripada jumlah bagiannya (anggota individual).
3.
Anggota tim dapat saling mengenal
dan salin percaya, sehingga mereka dapat saling membantu,
4.
Kerja sama tim dapat menyebabkan
komunikasi terbina dengan baik.
Untuk dapat disebut sebagai tim, maka sekumpulan orang
tertentu harus memiliki karakteristik sebagai berikut:
1.
Ada kesepakatan terhadap misi tim,
anggota tim harus memahami dan menyepakati misi tim agar bisa bekerja dengan
efektif.
2.
Semua anggota mentaati peraturan
tim, suatu tim harus mempunyai peraturan atau tata tertib, sehingga dapat
membentuk kerangka usaha pencapaian misi.
3.
Ada pembagian tanggung jawab dan
wewenang yang adil, tim dapat berjalan dengan baik apabila tanggung jawab dan
wewenang didistribusikan dengan baik dan setiap anggota diperlakukan secara
adil,
4.
Orang beradaptasi terhadap
perubahan, perubahan bukan saja tidak dapat dihindari tetapi juga diperlukan
sekali, hanya saja keumuman orang sering menolak perubahan. Oleh karenanya
setiap anggota tim harus dapat saling membantu dalam beradaptasi terhadap
perubahan secara positif.
Dalam
usaha membina kerjasama yang intim itu ada empat factor yang perlu mendapat
perhatian.
Pertama: Pemimpin
organisasi harus mampu meletakkan dasar motivasional yang kuat untuk timbulnya
interaksi antar individu yang bergairah.Kedua: Mutlak
diperlukan adanya organisasi yang didalamnya secara membaku terdapat perumusan
misi, tugas pokok, fungsi, kegiatan, status dan peranan yang jelas.
Ketiga: Dapat dikatakan bahwa setiap organisasi mempunyai identitas sendiri
yang sifatnya khas.Keempat: Pimpinan organisasi perlu mengembangkan suasana persaingan yang sehat
antar kelompok.
IV) Kesimpulan
TINGKAT-TINGKAT
KOMUNIKASI
1.
Kepercayaan
Rendah + Kerja Sama Rendah =
Defensif
2.
Kepercayaan
Sedang + Kerja Sama Sedang = Kompromi
3.
Kepercayaan
Tinggi + Kerja Sama Tinggi = Sinergis
Sinergi
adalah proses yang harus dilalui masing-masing pihak, yang mana perlu waktu dan
konsistensi. Hal-hal yang perlu dilakukan untuk membangun Rasa Saling
Percaya sehingga Sinergi terbangun sebagai Kerjasama Kreatif diantaranya:
- Berbuatlah kepada orang lain sebagaimana Anda ingin diperlakukan orang lain
- Jangan menilai buruk terhadap pihak lain
- Jangan memberikan Janji yang Anda tak yakin memenuhinya
- Jangan mengecewakan harapan orang lain
Mewujudkan Sinergi adalah
Keberhasilan Bersama yang terbina dari Kebiasaan. Mewujudkan Sinergi
bukan berarti ber-Kompromi di tengah, melainkan mencari alternatif ketiga dan
mencapai puncak. Sinergi adalah perbedaan bukan persamaan. Sinergi
akan membangun Kerjasama-kerjasama Kreatif dengan cara menghormati perbedaan,
membangun kekuatan dan mengkompensasikan kelemahan.
Menurut
Covey, unsur terpenting pada komunikasi bukan sekedar pada apa yang kita tulis
atau kita katakan, tetapi lebih pada karakter kita dan bagaimana kita
menyampaikan pesan itu. Jika pesan yang kita sampaikan dibangun dari hubungan
manusia yang dangkal, bukan dari diri kita yang paling dalam, orang lain akan
melihat dan membaca sikap kita. Jadi syarat utama dalam komunikasi efektif
untuk membangun sinergi adalah karakter yang kokoh yang dibangun dari fondasi
integritas pribadi yang kuat. Dalam hubungan komunikasi yang efektif,
kepercayaan merupakan dasar tercipatanya teamwork. Kepercayaan ini hanya bisa
muncul kalau kita mempunyai integritas, yang mencakup hal-hal yang lebih dari
sekedar kejujuran.
V)
DAFTAR PUSTAKA
Covey, S.R.
(1997). The 7 Habits of Highly Effective
People. Jakarta : Bina Rupa Aksara.
Kelompok sosial dan dinamika kelompok
sosial.(2009,June 23). Retrieved
Augist 6, 2010, from kuliah Psikologi Rizky: http://kuliahpsikologi.dekrizky.com/kelompok-sosial-dan-dinamika-kelompok-sosial.
Sinergi sebagai Bentuk Kerjasama Kreatif.(June 23, 2013). Diakses pada tanggal 16 Agustus 2013
dari http://ikhtisar.com/sinergi-sebagai-bentuk-kerjasama-kreatif/.
Sinergi
Dahsyat: Soft Skill & Hard Skill.(April 10,2012). Diakses pada tanggal 16
Agustus 2013 dari http://my-alpha-theta.com/blog/sinergi-dahsyat-soft-skill-hard-skill.html.
http://idewi.blogspot.com/2010/06/membangun-sinergi-tim-kepemimpinan.html.
Perkenalkan, saya dari tim kumpulbagi. Saya ingin tau, apakah kiranya anda berencana untuk mengoleksi files menggunakan hosting yang baru?
BalasHapusJika ya, silahkan kunjungi website ini www.kbagi.com untuk info selengkapnya.
Di sana anda bisa dengan bebas share dan mendowload foto-foto keluarga dan trip, music, video, filem dll dalam jumlah dan waktu yang tidak terbatas, setelah registrasi terlebih dahulu. Gratis :)