Senin, 04 November 2013

Makalah tentang Sinergi

I)       Pendahuluan
Sesudah perang dunia ke II, Amerika Serikat menugaskan David Lilental untuk mengepalai Komisi Energi Atom yang baru. Liliental mengumpulkan sekelompok orang yang sangat berpengaruh serta para tokoh yang termahsyur. Kelompok individu yang sangat berbeda ini akan memiliki agenda yang sangat padat, mereka tidak sabar untuk memulainya. Selain itu, pers juga terus mendesak.
Tetapi, Liliental justru meluangkan waktu untuk beberapa minggu memperkenalkan masing-masing anggota, minat, harapan dan cita-cita, latar belakang serta paradigma mereka. Ia memfasilitasi interaksi untuk menciptakan ikatan yang kuat antara orang-orang itu. Dengan apa yang ia lakukan, Liliental dikecam habis-habisan karena dianggap melakukan hal yang tidak “efisien”.
Namun hasil akhirnya justru kelompok ini menjadi erat terjalin bersama, sangat terbuka satu sama lain, sangat kreatif dan sinergistik. Hingga akhirnya tim Liliental mampu menunjukan hasil kerja yang memuaskan pemerintah Amerika Serikat. Apa kunci keberhasilan Liliental? Kemampuan mencipatakan energi.

II)    Pengertian
Sinergi adalah suatu istilah yang digunakan untuk menjelaskan suatu situasi saat entitas yang berbeda bekerja sama secara menguntungkan untuk satu hasil akhir. Secara sederhana, sinergi adalah saling mengisi dan melengkapi perbedaan untuk mencapai suatu tujuan akhir. Secara sederhana, hal tersebut berarti keseluruhan dari sinergi akan lebih besar dari penjumlahan dari masing-masing bagian.
Sinergi bukan kompromi sinergi tidak sama dengan kompromi. Dalam kompromi, pihak-pihak yang terlibat harus mengorbankan sebagian dari tujuan agar bisa saling bekerja sama. Ber-Sinergi berarti Saling Menghargai Perbedaan Ide, Pendapat dan bersedia saling berbagi.  Ber-Sinergi tidak mementingkan diri sendiri, namun berpikir menang-menang dan tidak ada pihak yang dirugikan atau merasa dirugikan.  Ber-Sinergi bertujuan memadukan bagian-bagian terpisah.

Tips Membangun Sinergi        :
Sinergi adalah proses yang harus dilalui masing-masing pihak, yang mana perlu waktu dan konsistensi.  Hal-hal yang perlu dilakukan untuk membangun Rasa Saling Percaya sehingga Sinergi terbangun sebagai Kerjasama Kreatif diantaranya:
  • Berbuatlah kepada orang lain sebagaimana Anda ingin diperlakukan orang lain
  • Jangan menilai buruk terhadap pihak lain
  • Jangan memberikan Janji yang Anda tak yakin memenuhinya
  • Jangan mengecewakan harapan orang lain
Mewujudkan Sinergi adalah Keberhasilan Bersama yang terbina dari Kebiasaan.  Mewujudkan Sinergi bukan berarti ber-Kompromi di tengah, melainkan mencari alternatif ketiga dan mencapai puncak.  Sinergi adalah perbedaan bukan persamaan.  Sinergi akan membangun Kerjasama-kerjasama Kreatif dengan cara menghormati perbedaan, membangun kekuatan dan mengkompensasikan kelemahan.
Di dunia pemberdayaan sumber daya manusia, fenomena ini memperjelas bahwa penguasaan hard skill saja tidak lah cukup. Setiap orang perlu meningkatkan kemampuan soft skillnya. Soft skill seseorang yang diaplikasikan dengan baik dapat mempengaruhi penilaian atasan meskipun kemampuan hard skill belum sebaik yang diharapkan. Penguasaan soft skill selalu lebih memberi pengaruh positif terhadap karir. Pertanyaannya,  jika memang soft skill benar-benar begitu pentingnya, mengapa banyak orang enggan menguasai soft skill? Jelas sekali di sini bahwa bagi sebagian besar orang soft skill masih dianggap tidak terlalu penting.
Hard skill adalah kemampuan yang biasa dipelajari di sekolah atau universitas yang memiliki tujuan untuk meningkatkan kemampuan intelektual yang berhubungan dengan pekerjaan teknis operasional. Sedangkan Soft skill, umumnya orang berpikir bahwa keterampilan ini merupakan keterampilan hidup untuk menjadi seseorang yang ber-“kepribadian”.  Seorang yang hangat dan lembut, penuh tata krama, apik bertutur kata, dll. Kenyataannya hal-hal itu adalah sebagian kecil saja tentang soft skill, karena sejatinya dengan keterampilan ini memungkinkan Anda jadi lebih efektif menggunakan kemampuan teknis dan pengetahuan faktual tadi.
Soft skill meliputi keterampilan-keterampilan yang bersifat interpersonal dan intrapersonal. Interpersonal misalnya kemampuan bersosialisasi, beradaptasi dan berkomunikasi. Intrapersonal meliputi keterampilan mengelola perasaan, berefleksi, mengkoreksi diri dan melakukan self talk. Sejatinya cakupan soft skill sangat luas meliputi kemampuan dan sifat-sifat manusia seperti: kesadaran diri, dapat dipercaya, berhati nurani, mampu beradaptasi, berpikir kritis, bersikap, berinisiatif, berempati, percaya diri, berintegritas, kontrol diri, kesadaran berorganisasi, bersahabat,  berpengaruh, berani ambil resiko, bisa selesaikan masalah, punya jiwa pemimpin, memiliki manajemen waktu, dan beberapa yang lain.
Bayangkan bila semua soft skill itu diaplikasikan. Keterampilan berharga ini akan melengkapi hard skill Anda. Sinergi di antara keduanya akan sangat penting dan dampaknya dahsyat bagi kesuksesan di dunia kerja yang keras dan kompetitif. Anda boleh saja memiliki semua keahlian teknis terbaik, tetapi jika Anda tidak dapat mempromosikan ide-ide Anda, bersosialisasi dengan target marketing Anda, atau menuntaskan tugas proyek Anda tepat waktu, Anda dipastikan akan meraih kegagalan karir. Misalnya, untuk menghabiskan satu minggu masa liburan anak-anak, Bu Siska ingin mengajak keluarganya pergi kepegunungan yang berhawa dingin dan pemandangan indah , sedangkan suami dan anak-anak ingin berlibur ke pantai  untuk berenang dan melakukan berbagai olah raga air yang mereka sukai.
Dengan kompromi, diputuskan bahwa liburan kali ini, Bu Siska terpaksa dengan berat hati harus mengalah mengikuti kemauan suami dan anak-anak, sedangkan masa liburan berikutnya, suami dan anak-anak mengikuti Bu Siska untuk berlibur kepegunungan. Dalam hal ini baik Bu Siska maupun pihak suami dan anak-anak  harus bersedia berkorban agar tetap dapat menjalin hubungan yang baik. Namun dengan sinergi, bisa dicari alternatif yang lebih kreatif, yaitu berlibur ke daerah pantai yang berhawa dingin dengan latar belakang pegunungan, atau ke daerah pegunungan yang menyediakan berbagai olah raga air.





III)  Manfaat
Jika digunakan dalam penerapan bisnis berarti suatu tim kerja akan memberikan hasil yang lebih baik dari pada jika setiap orang bekerja untuk tujuan yang sama tetapi secara individual. Diawali dengan tahap pengenalan pribadi dan sesama anggota, lalu ada tahap konflik dan perbedaan pendapat. Kemudian terjadi proses saling memahami dan penyesuaian pribadi yang dilanjutkan dengan kemapuan untuk saling mengisi dan sinergi. Ketika seorang merasa lemah, maka anggota tim yang lain akan dapat menolong. Itulah keunggulan sebuah sinergi tim kerja yang dibangun dengan sinerrgi.
Contoh, Tim Marketing dan Tim Promotion bergabung dalam suatu event New Product Launch di sebuah Mall, yang mana dengan bergabungnya mereka, anggota Tim Marketing dapat menjual product baru melalui brosur dan leaflet yang disiapkan Tim Promotion.  Hasilnya tentu lebih maksimal dibandingkan berjalan sendiri-sendiri pada event yang berbeda.   

Ada beberapa faktor yang mendasari dibentuknya team work:
1.      Pemikiran dua orang atau lebih cenderung lebih baik daripada pemikiran satu orang saja.
2.      Konsep sinergi, yaitu bahwa hasil tim jauh lebih baik daripada jumlah bagiannya (anggota individual).
3.      Anggota tim dapat saling mengenal dan salin percaya, sehingga mereka dapat saling membantu,
4.      Kerja sama tim dapat menyebabkan komunikasi terbina dengan baik.
Untuk dapat disebut sebagai tim, maka sekumpulan orang tertentu harus memiliki karakteristik sebagai berikut:
1.      Ada kesepakatan terhadap misi tim, anggota tim harus memahami dan menyepakati misi tim agar bisa bekerja dengan efektif.
2.      Semua anggota mentaati peraturan tim, suatu tim harus mempunyai peraturan atau tata tertib, sehingga dapat membentuk kerangka usaha pencapaian misi.
3.      Ada pembagian tanggung jawab dan wewenang yang adil, tim dapat berjalan dengan baik apabila tanggung jawab dan wewenang didistribusikan dengan baik dan setiap anggota diperlakukan secara adil,
4.      Orang beradaptasi terhadap perubahan, perubahan bukan saja tidak dapat dihindari tetapi juga diperlukan sekali, hanya saja keumuman orang sering menolak perubahan. Oleh karenanya setiap anggota tim harus dapat saling membantu dalam beradaptasi terhadap perubahan secara positif.
Dalam usaha membina kerjasama yang intim itu ada empat factor yang perlu mendapat perhatian.
Pertama: Pemimpin organisasi harus mampu meletakkan dasar motivasional yang kuat untuk timbulnya interaksi antar individu yang bergairah.Kedua: Mutlak diperlukan adanya organisasi yang didalamnya secara membaku terdapat perumusan misi, tugas pokok, fungsi, kegiatan, status dan peranan yang jelas. Ketiga: Dapat dikatakan bahwa setiap organisasi mempunyai identitas sendiri yang sifatnya khas.Keempat: Pimpinan organisasi perlu mengembangkan suasana persaingan yang sehat antar kelompok.

IV)  Kesimpulan

TINGKAT-TINGKAT KOMUNIKASI
1.      Kepercayaan Rendah            +          Kerja Sama Rendah            = Defensif
2.      Kepercayaan Sedang             +          Kerja Sama Sedang            = Kompromi
3.      Kepercayaan Tinggi               +          Kerja Sama Tinggi             = Sinergis

Sinergi adalah proses yang harus dilalui masing-masing pihak, yang mana perlu waktu dan konsistensi.  Hal-hal yang perlu dilakukan untuk membangun Rasa Saling Percaya sehingga Sinergi terbangun sebagai Kerjasama Kreatif diantaranya:
  • Berbuatlah kepada orang lain sebagaimana Anda ingin diperlakukan orang lain
  • Jangan menilai buruk terhadap pihak lain
  • Jangan memberikan Janji yang Anda tak yakin memenuhinya
  • Jangan mengecewakan harapan orang lain
Mewujudkan Sinergi adalah Keberhasilan Bersama yang terbina dari Kebiasaan.  Mewujudkan Sinergi bukan berarti ber-Kompromi di tengah, melainkan mencari alternatif ketiga dan mencapai puncak.  Sinergi adalah perbedaan bukan persamaan.  Sinergi akan membangun Kerjasama-kerjasama Kreatif dengan cara menghormati perbedaan, membangun kekuatan dan mengkompensasikan kelemahan.
Menurut Covey, unsur terpenting pada komunikasi bukan sekedar pada apa yang kita tulis atau kita katakan, tetapi lebih pada karakter kita dan bagaimana kita menyampaikan pesan itu. Jika pesan yang kita sampaikan dibangun dari hubungan manusia yang dangkal, bukan dari diri kita yang paling dalam, orang lain akan melihat dan membaca sikap kita. Jadi syarat utama dalam komunikasi efektif untuk membangun sinergi adalah karakter yang kokoh yang dibangun dari fondasi integritas pribadi yang kuat. Dalam hubungan komunikasi yang efektif, kepercayaan merupakan dasar tercipatanya teamwork. Kepercayaan ini hanya bisa muncul kalau kita mempunyai integritas, yang mencakup hal-hal yang lebih dari sekedar kejujuran.

V)    DAFTAR PUSTAKA

Covey, S.R. (1997). The 7 Habits of Highly Effective People.  Jakarta : Bina Rupa Aksara.
Kelompok sosial dan dinamika kelompok sosial.(2009,June 23). Retrieved Augist 6, 2010, from kuliah Psikologi Rizky: http://kuliahpsikologi.dekrizky.com/kelompok-sosial-dan-dinamika-kelompok-sosial. 
Sinergi sebagai Bentuk Kerjasama Kreatif.(June 23, 2013). Diakses pada tanggal 16 Agustus 2013 dari http://ikhtisar.com/sinergi-sebagai-bentuk-kerjasama-kreatif/.
Sinergi Dahsyat: Soft Skill & Hard Skill.(April 10,2012). Diakses pada tanggal 16 Agustus 2013 dari http://my-alpha-theta.com/blog/sinergi-dahsyat-soft-skill-hard-skill.html.
http://idewi.blogspot.com/2010/06/membangun-sinergi-tim-kepemimpinan.html.

1 komentar:

  1. Perkenalkan, saya dari tim kumpulbagi. Saya ingin tau, apakah kiranya anda berencana untuk mengoleksi files menggunakan hosting yang baru?
    Jika ya, silahkan kunjungi website ini www.kbagi.com untuk info selengkapnya.

    Di sana anda bisa dengan bebas share dan mendowload foto-foto keluarga dan trip, music, video, filem dll dalam jumlah dan waktu yang tidak terbatas, setelah registrasi terlebih dahulu. Gratis :)

    BalasHapus